ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi secara resmi meluncurkan website Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KopDes Merah Putih) nan dapat diakses di alamat kopdesmerahputih.kop.id pada Senin 21 April 2025.
Apa fungsinya? Peluncuran ini website ini sebagai bagian dari langkah strategis pemerintah untuk memperkuat koperasi desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.
Menkop Budi Arie Setiadi, peluncuran platform ini merupakan hasil rapat berbareng Satuan Tugas (Satgas) KDMP nan diselenggarakan di Kementerian Koordinator Bidang Pangan pada 15 April 2025.
Dalam rapat tersebut disepakati bahwa situs web alias website ini bakal menjadi dashboard nasional bagi Satgas KDMP, berfaedah sebagai sumber info tunggal untuk program strategis ini.
"Dashboard nasional ini bermaksud untuk merekap serta memantau proses pembentukan Koperasi Desa alias Kelurahan Merah Putih, mulai dari sosialisasi, musyawarah desa khusus, rapat anggota, hingga berdirinya koperasi dengan info perkembangan nan disajikan secara real time," ujar Menkop Budi Arie, melansir Antara, Selasa (22/4/2025).
Selain itu, melalui website ini, Kementerian Koperasi dapat memonitor perkembangan mereka dari tahap sosialisasi, musyawarah desa, rapat personil hingga saat koperasi tersebut resmi berdiri.
Budi Arie menyebut, kehadiran KopDes Merah Putih menjadi terobosan strategis dalam memotong rantai pasok pangan nan selama ini dikuasai oleh para tengkulak alias makelar. Menurutnya, elastisitas nan dimiliki oleh KopDes jauh lebih unggul dibandingkan tengkulak.
"Loh KopDes bisa minjemin tenang aja ada banknya banyak. Ada unit simpan pinjam, fleksibelitas lebih kuatan KoDes daripada tengkulak, lantaran comprehensive dari mulai konsumen Unit simpan pinjam sampai kelak Koperasi desa merah putih ini Untuk menampung jadi off taker," kata Budi.
Berikut sederet pernyataan Menkop dan UKM Budi Arie Setiadi luncurkan website Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KopDes Merah Putih alias Koperasi Merah Putih) dihimpun Tim News detikai.com:
Petugas koperasi menyiram rumah pengguna melalui ventilasi dengan selang air. Nasabah berpura-pura tidak ada di rumah ketika ditagih bayar hutang
1. Website Koperasi Merah Putih untuk Pantau Pembentukan di Desa dan Kelurahan
Pemerintah meluncurkan platform digital resmi kopdesmerahputih.kop.id sebagai pusat pendaftaran Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP) secara berdikari (self-declare) pada Senin 21 April 2025.
Menurut Menteri Koperasi alias Menkop Budi Arie Setiadi, peluncuran platform ini merupakan hasil rapat berbareng Satuan Tugas (Satgas) KDMP nan diselenggarakan di Kementerian Koordinator Bidang Pangan pada 15 April 2025.
Dalam rapat tersebut disepakati bahwa situs web alias website ini bakal menjadi dashboard nasional bagi Satgas KDMP, berfaedah sebagai sumber info tunggal untuk program strategis ini.
"Dashboard nasional ini bermaksud untuk merekap serta memantau proses pembentukan Koperasi Desa alias Kelurahan Merah Putih, mulai dari sosialisasi, musyawarah desa khusus, rapat anggota, hingga berdirinya koperasi dengan info perkembangan nan disajikan secara real time," ujar Menkop Budi Arie, melansir Antara, Selasa (22/4/2025).
Lebih lanjut, dia menyampaikan, info nan terkumpul melalui dashboard ini bakal dikembangkan menjadi Kophub Omnichannel Marketplace.
Inisiatif ini bermaksud untuk memantau rantai pasok produk-produk unggulan desa serta memantau kesehatan dan keahlian koperasi desa secara menyeluruh.
Budi Arie menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam keseluruhan proses pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KopDes Merah Putih) alias Koperasi Merah Putih.
"Kita kudu menggunakan teknologi digital untuk membikin semua proses upaya ini transparan, profesional, dan akuntabel," ucap dia.
"Ini krusial untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap koperasi. Sistem nan transparan, profesional, dan akuntabel adalah kunci keberhasilan aktivitas koperasi di tingkat desa dan kelurahan," sambung Budi Arie.
2. Bakal Kembangkan KopDes Merah Putih
Peluncuran website KopDes Merah Putih sebagai bagian dari langkah strategis pemerintah untuk memperkuat koperasi desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.
Budi Arie juga menyampaikan rencana pengembangan platform ini ke depan. Salah satunya adalah integrasi dengan KopHub, sebuah omnichannel marketplace nan bermaksud untuk memantau rantai pasok produk-produk dari koperasi desa, serta memastikan kesehatan koperasi tersebut melalui monitoring nan lebih efektif.
"Ke depan dari info nan ada bakal kami kembangkan menjadi KopHub, omnichannel marketplace Untuk memantau rantai pasok produk-produk desa, serta memonitoring kesehatan kooperasi desa," ucap dia.
Menteri Koperasi tersebut juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Satgas Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih atas kerjasama nan baik dalam pengembangan dashboard nasional ini.
Ia berharap, platform ini dapat memberikan akibat positif terhadap pertumbuhan koperasi di Indonesia, nan merupakan salah satu pilar krusial dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Dengan diluncurkannya kopdesmerahputih.kop.id, pemerintah mengharapkan adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam membentuk koperasi, nan diharapkan dapat menjadi pemasok perubahan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi di tingkat desa dan kelurahan.
"Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada Satgas Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih Atas kerjasama dan dukungannya dalam mewujudkan dashboard nasional. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan nan Maha Esa Dengan ini dashboard nasional Kopdesmerhaputih.kop.id Saya nyatakan diluncurkan secara resmi," ungkapnya.
3. Sebut KopDes Merah Putih Senjata Desa Lawan Tengkulak
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa kehadiran Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih menjadi terobosan strategis dalam memotong rantai pasok pangan nan selama ini dikuasai oleh para tengkulak alias makelar.
Menurutnya, elastisitas nan dimiliki oleh KopDes jauh lebih unggul dibandingkan tengkulak.
"Loh KopDes bisa minjemin tenang aja ada banknya banyak. Ada unit simpan pinjam, fleksibelitas lebih kuatan KoDes daripada tengkulak, lantaran comprehensive dari mulai konsumen Unit simpan pinjam sampai kelak Koperasi desa merah putih ini Untuk menampung jadi off taker," kata Budi.
Dalam sistem nan ditawarkan KopDes Merah Putih, koperasi desa tidak hanya menjadi tempat simpan pinjam, tetapi juga berkedudukan sebagai penampung hasil panen masyarakat desa. Peran ini sangat krusial sebagai solusi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem ekonomi desa nan berkepanjangan dan berkeadilan.
Lebih lanjut, Budi Arie juga menyinggung perjalanan awal biaya desa nan dimulai pada 2014–2015. Saat itu, banyak kepala desa tetap belum memahami sistem pengelolaan biaya secara baik, sehingga menimbulkan banyak persoalan.
Namun, seiring berjalannya waktu dan pengawasan nan semakin ketat, termasuk dari media sosial, transparansi dan akuntabilitas penggunaan biaya desa meningkat signifikan.
"Sejarahnya awal biaya desa Tahun 2014-2015 kepala desa Kita tetap ngawur-ngawur. Tapi begitu tahun kedua tahun ketiga makin lama makin sedikit masalah," ujarnya.
Oleh lantaran itu, melalui KopDes Merah Putih diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa nan bisa memberdayakan masyarakat secara menyeluruh, sekaligus menegaskan bahwa penguatan koperasi adalah kunci utama mewujudkan kedaulatan ekonomi di akar rumput.
"Tapi nan pasti saya pastikan Kok desa merah putih ini Kalau pun ada masalah itu bukan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM), Bukan perintah bukan izin nan salah, Pasti oknum-oknum di Bawah," ucap Budi Arie.
4. Yakin KopDes Merah Putih Buka 2 Juta Lapangan Pekerjaan Baru
Budi Arie optimistis pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (KopDes Merah Putih) bakal menciptakan hingga 2 juta lapangan kerja baru.
Budi menjelaskan pengoperasian KopDes Merah Putih memerlukan sumber daya manusia (SDM) dalam jumlah besar, mulai dari pengawas hingga pegawai dan pengemudi nan bekerja mengantarkan barang.
"Kalau 80 ribu Kopdes perlu SDM, sudah kita hitung-hitung bisa tercipta satu juta sampai dua juta lapangan kerja baru," kata Budi Arie Setiadi dalam peluncuran website KopDes Merah Putih di Kantor Kementerian Koperasi, di Jakarta, Senin 21 April 2025.
Adapun Menkop mencontohkan, andaikan setiap KopDes Merah Putih mempunyai minimal dua truk, maka otomatis memerlukan dua pengemudi, Dengan demikian, untuk 80 ribu koperasi, jumlah pengemudi nan dibutuhkan mencapai 160 ribu orang.
"Paling tidak untuk pengemudi truk saja, sudah bisa nambah 160 ribu lapangan kerja, itu baru dari supir truk. Jadi, kita sudah menghitung bisa 1 sampai 2 juta lapangan kerja baru di desa," kata Budi Arie.
5. Akan Resmi Diluncurkan Juli 2025
Adapun KopDes Merah Putih direncanakan diluncurkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia, dan bakal diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menkop mengatakan, Pemerintah menargetkan sebanyak 80 ribu koperasi bakal berasosiasi dalam program ini, termasuk 27 ribu desa nan hingga saat ini belum mempunyai koperasi.
"Itu artinya dari 27 ribu desa nan belum mempunyai koperasi bisa terbentuk 27 ribu koperasi baru. Sisanya, bisa dilakukan pengembangan alias revitalisasi tergantung hasil musyawarah desa masing-masing," tandas Budi Arie.