4 Update Baru Kebakaran Los Angeles Sampai Titik Api Baru Muncul

Jakarta, detikai.com --

Kebakaran lahan di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), sejak 7 Januari lampau tetap belum juga padam apalagi condong meluas dan sekarang telah menewaskan setidaknya 28 orang dan menghanguskan ribuan rumah hingga puluhan ribu hektare tanah.

Titik api baru apalagi mulai bermunculan dan meluas di Hughes dan merambat ke Castaic, Los Angeles, hingga menyebabkan ribuan hektare lahan hangus. Media lokal Los Angeles Times melaporkan api baru menyebar di utara Castaic pada Rabu (22/1).

1. Titik api baru

Kebakaran di utara Castaic, menghanguskan lebih dari 10.000 acre alias sekitar 4.046 hektare lahan.

Kebakaran itu bermulai di Lake Hughes Road sebelum pukul 11.00 waktu setempat dan meluas hingga Ventura County pada sore hari.

Mulanya kebakaran menghanguskan 50 acre alias 20 hektare lampau meluas hingga 5.000 acre alias sekitar 2023 hektare dalam dua jam.

"Jika Anda berada di sini beberapa jam nan lalu, situasinya tampak jauh berbeda, dan jelas terlihat jauh lebih agresif" kata Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Los Angeles Anthony Marrone.

Departemen Perlindungan Hutan dan Kebakaran California menduga kebakaran begitu sigap meluas lantaran aspek Angin Santa.

Angin Santa terjadi saat udara menekan melalui celah-celah pegunungan, Udara lampau mulai mengalir lebih sigap dan kuat.

2. Luasan wilayah nan terbakar

Dua kebakaran terbesar termasuk nan paling merusak dalam sejarah California ialah kebakaran Palisades nan menewaskan 11 orang dan kebakaran Eaton nan menewaskan 17 orang.

Kebakaran Palisades di sepanjang pantai sebelah barat pusat kota. Hingga Selasa kemarin, lebih dari 23.400 hektar terbakar di mana 65 persen telah sukses dikendalikan. Kebakaran tersebut memaksa pemindahan di sepanjang Pacific Coast Highway, termasuk di Pacific Palisades, Malibu, dan Santa Monica.

Sementara kebakaran Eaton di Pegunungan San Gabriel, utara Pasadena. Kebakaran tersebut telah membakar lebih dari 14 ribu hektar, menghancurkan ribuan rumah, dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.

Berlanjut ke laman berikutnya >>>