3 Pernyataan Ceo Danantara Rosan Roeslani Beberkan 844 Bumn Ikut Bergabung

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Rosan mengatakan, pembentukan Danantara telah mengikuti pengarahan dari Prabowo, agar ekonomi nasional tidak sepenuhnya berjuntai pada sistem pasar. Sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar alias UUD 1945.

"Perekonomian disusun atas dasar bersama, atas dasar kekeluargaan. Perekonomian Indonesia disusun, bukan tersusun. Tersusun itu kita menyerahkan pada sistem pasar sepenuhnya," ungkap dia.

"Kita menghormati sistem pasar, tapi pemerintah berkuasa mengintervensi ketika sistem itu melenceng dari kepentingan pembangunan nasional ke depan. Danantara adalah corak konkret pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi ke depan," tegasnya.

Terpisah saat ditemui seusai acara, Rosan kembali menyampaikan, Danantara sekarang beranggotakan total 844 perusahaan nan terafiliasi dengan BUMN, mulai dari induk, anak, cucu, hingga cicit usaha.

"Jadi kami bisa melakukan konsolidasi dan kami sudah lakukan secara berjenjang terhadap nan besar-besar nan punya akibat besar terhadap perekonomian," imbuh Rosan.

Menurut kalkulasinya, saat ini Danantara telah mengelola aset dengan nilai mendekati USD 1 triliun, alias sekitar USD 982 miliar. Itu tidak hanya milik perusahaan pelat merah, tapi juga aset nan berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), semisal area Gelora Bung Karno (GBK).

"Contohnya GBK, nan ada di Setneg, nilainya di value 8 tahun nan lampau itu USD 25 miliar. Jadi GBK dan seluruh letak nan ada di sini bakal dimasukkan ke dalam Danantara," kata Rosan.

Danantara bakal melakukan perencanaan nan matang. Sehingga peralatan kelolaannya bisa menjadi aset nan produktif dan memberikan imbal hasil positif bagi negara.

"Aset nan bisa menghasilkan, baik dari return of asset, return of investment. Sesuai dengan parameter alias kriteria benchmarking dengan nan lainnya. Jadi ini semua nan tadinya berada di dalam Setneg bakal berada di bawah Danantara," tutur Rosan.

Selengkapnya