ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan terbaru dari IQAir mencatat, nyaris semua kota di Asia masuk dalam daftar 20 kota paling berpolusi di bumi tahun 2024. Dari 20 kota tersebut, 13 diantaranya berada di India, diikuti oleh Pakistan (4 kota), serta masing-masing satu kota di China dan Kazakhstan.
Satu-satunya kota di luar Asia nan masuk dalam daftar ini adalah N'Djamena, ibu kota Chad. Sementara kota di Amerika Utara nan paling berpolusi ada di California.
"Polusi udara diukur berasas konsentrasi PM2.5, partikel lembut rawan nan dapat masuk ke paru-paru dan aliran darah, meningkatkan akibat penyakit pernapasan, stroke, hingga kanker," demikian laporan IQAir seperti dikutip laman CNN International pada Selasa (11/2/2025).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan periode pemisah tahunan PM2.5 sebesar 5 mikrogram per meter kubik. Namun, Kota Byrnihat di India mencatat nomor 128,2 mikrogram-lebih dari 25 kali lipat standar WHO.
"Sangat menyedihkan dan tidak berkekuatan bahwa Byrnihat terus berada di puncak daftar," kata Suman Momin, seorang penduduk berumur 26 tahun nan tinggal di kota berpenduduk sekitar 70 ribu orang itu.
Foto: Suasana saat polusi kabut asap di New Delhi, India, Rabu (13/11/2024). (AP Photo)
"Polusi sangat parah saat ini, jarak pandang tidak bagus, debu ada di mana-mana, mata saya juga perih. Saya tidak keluar rumah tanpa masker," ujarnya menambahkan.
Ia menyalahkan pabrik-pabrik di sekitar Byrnihat dan industri bangunan nan tengah berkembang pesat sebagai penyebab polusi. Selain itu pembalakan pohon-pohon sebagai penyebab udara berbisa juga menurutnya berkontribusi mengubah kualitas udara di kota tersebut menjadi buruk.
Sekurangnya 12 kota lainnya nan masuk dalam 20 kota teratas dengan polusi terburuk berada di India. New Delhi tetap menjadi ibu kota paling berpolusi di bumi selama enam tahun berturut-turut, dengan tingkat PM2.5 mencapai 91,8. Selain itu, enam kota satelit di sekitar Delhi juga masuk dalam daftar kota paling berpolusi, seperti Faridabad, Loni, Delhi, Gurugram, Noida dan Greater Noida.
Meski India turun dari ranking ketiga ke kelima dalam daftar negara paling berpolusi secara keseluruhan, laporan menyebut bahwa polusi udara tetap menjadi ancaman kesehatan nan signifikan, mengurangi angan hidup rata-rata hingga 5,2 tahun. Menurut laporan juga, negara tetangga India, ialah Bangladesh dan Pakistan merupakan negara kedua dan ketiga dengan tingkat polusi tertinggi di bumi dalam perihal molekul PM2.5.
China
China nan sebelumnya mendominasi daftar kota paling berpolusi menunjukkan sedikit perbaikan. Terdapat penurunan rata-rata nasional PM2.5 dari 32,5 menjadi 31 mikrogram per meter kubik. Hal ini sejalan dengan kampanye besar-besaran pemerintah China dalam mengurangi polusi udara dan meningkatkan daya terbarukan.
Laporan juga menyoroti kesenjangan info pemantauan kualitas udara di beberapa wilayah, terutama di Asia Tenggara, di mana banyak negara tetap kekurangan stasiun pemantauan resmi. CEO Global IQAir, Frank Hammes mengatakan, polusi udara tetap menjadi ancaman kritis bagi kesehatan manusia dan stabilitas lingkungan, namun sebagian besar masyarakat tetap tidak menyadari tingkat paparan mereka.
"Iran dan Afghanistan tidak masuk dalam laporan tahun ini lantaran kurangnya kesiapan data," katanya.
Pemantauan kualitas udara di Asia Tenggara juga menjadi masalah. Hampir semua negara mempunyai kesenjangan signifikan dalam inisiatif tentang polusi nan dipimpin pemerintah.
IQAir pun telah merekomendasikan pemerintah untuk meningkatkan investasi pada daya terbarukan, memperketat izin emisi kendaraan dan industri, serta memperluas akses terhadap info kualitas udara. Ini guna meningkatkan kesadaran masyarakat dan kebijakan kesehatan publik.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prospek Bisnis Parfum di Tengah Bayang-Bayang Deflasi
Next Article Jangan Diabaikan, Ini 6 Tanda Paru-paru Kotor dan Bermasalah