ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Majelis Hukama Muslimin (MHM) bakal menggelar Harmoni Camp di Bandung 24 - 27 Februari 2025. Acara ini digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Internasional Persaudaraan Manusia.
Sejak 2020, Hari Internasional Persaudaraan Manusia diperingati setiap 4 Februari, sesuai Resolusi PBB 75/200. Peringatan ini didasarkan pada peristiwa penandatanganan Dokumen Persaudaan Manusia pada 4 Februari 2019 di Abu Dhabi oleh Grand Syekh Al Azhar nan juga Ketua MHM Ahmed Al Tayeb dengan Paus Fransiskus.
"Harmoni Camp bakal digelar di Eco Camp Bandung. Ini menjadi ikhtiar kami dalam ikut memperkuat perbincangan antaragama dan antarbudaya sebagai fondasi perdamaian, terutama di kalangan pemuda," terang Direktur MHM instansi bagian Indonesia, Muchlis M Hanafi di Jakarta, Senin (11/2/2025).
"Harmoni Camp mengangkat tema Unity in Diversity for Earth, memberi pesan pentingnya persaudaraan lintas kepercayaan dan tindakan berbareng merawat harmoni dan kelestarian alam," sambungnya.
Menurut Muchlis Hanafi, bumi saat ini sedang dihadapkan pada tantangan dunia berupa krisis suasana akibat kerusakan alam. Di tengah ancaman krisis suasana nan semakin nyata, persaudaraan manusia tidak hanya tentang toleransi, tetapi juga kerjasama lintas ketaatan untuk menyelamatkan bumi sebagai rumah berbareng Indonesia, dengan keragaman kepercayaan dan kekayaan alamnya. Jadi, selain tantangan keretakkan sosial juga degradasi lingkungan.
"HarmoniCamp dirancang sebagai respons konkret dengan pendekatan Triangulasi Aksi, yaitu: persaudaraan manusia, multifaith synergi, dan tindakan lingkungan," paparnya.
Persaudaraan Manusia, kata Muchlis, diarahkan untuk membangun ikatan human connection melalui aktivitas kolaboratif di alam terbuka. Multifaith Synergy, bermaksud menciptakan ruang kondusif untuk berbagi perspektif spiritual tentang pelestarian bumi. Misalnya, ada konsep khalifah dalam Islam, Tri Hita Karana dalam Hindu, alias Laudato Si’ dalam Katolik. Sedang Aksi Lingkungan diarahkan pada upaya berbareng mengubah wacana menjadi aktivitas melalui proyek berbasis komunitas.
"Harmoni Camp dirancang sejalan dengan Agenda 2030 PBB, khususnya dalam penanganan perubahan iklim, serta perdamaian dan keadilan. Harmoni Camp juga sesuai Asta Cita ke-8 Presiden Prabowo mengenai toleransi dan kelestarian alam," papar Muchlis.
"Melalui giat ini, MHM mau ikut serta dalam pemberdayaan pemuda sebagai pemasok toleransi dan pelestari lingkungan, serta menjadi momentum untuk memperluas semangat Hari Persaudaraan Manusia Internasional ke dalam tindakan nyata pemuda," tegasnya.
Harmoni Camp bakal digelar selama empat hari tiga malam, 24–27 Februari 2025. Konsepnya, workshop zero-waste dan daya terbarukan, obrolan panel berbareng tokoh lingkungan & pemuka agama, serta pertukaran budaya.