ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan survei mengenai keahlian penegakan norma dan pemberantasan korupsi dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hasilnya, sebanyak 77 persen masyarakat percaya Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto terlibat dalam kasus korupsi pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI Harun Masiku.
Terkait apa nan dilakukan LSI, master komunikasi politik Emrus Sihombing menyebut perihal itu sangat tidak baik dan bertentangan dengan etika kemanusiaan dan norma filosofis pengetahuan pengetahuan.
"Kalau pengetahuan hanya pengetahuan pengetahuan, manusia kloning manusia bisa. Tapi apakah itu manusiawi? Jelas tidak. Walaupun secara pengetahuan pengetahuan bisa tapi tidak boleh dilakukan demi kemanusiaan. Itu filosofi ilmu,"kata dia kepada awak media, Senin (10/2/2025).
Dalam konteks ini, Emrus menegaskan bahwa survei LSI nan menguji persepsi publik apakah Hasto korupsi alias tidak, jelas-jelas bertentangan dengan etika dan menabrak filosofi pengetahuan pengetahuan.
"Sekarang (LSI) dibuatnya survei seperti itu, jikalau kita asumsikan memang secara survei scientific, tapi kan belum tentu betul pada kenyataannya (Hasto korupsi). Ini kan survei seolah-olah Hasto korupsi. Tidak bisa begitu dong!" tegasnya.
"Jadi persoalan Hasto korupsi alias tidak, itu bukan soal percaya alias tidak percaya. Ini kan prejudice jadinya," tukas Emrus.
Menurut Emrus, dibanding melakukan survei opini publik terhadap seseorang, mestinya daya lembaga survei (LSI) dipakai buat mengungkap kebenaran dan kebenaran. Bukan membangun opini nan menyinggung kemanusiaan.
Oleh lantaran itu, Emrus meminta para lembaga survei dalam bicara masalah kebenaran bukan men-survei opini publik apakah percaya alias tidak percaya. Tapi harusnya investigasi nan mendalam untuk mengungkap fakta. Agar jangan mengarah pada tuduhan tidak baik pada seseorang.
"Kalau menurut saya, ini (survei LSI) mengarah pada trial by the press. Asas prasangka tak bersalah alias apalah bahasanya. Seperti itu," lanjut Emrus.
Survei LSI: 77 Persen Masyarakat Percaya Hasto Terlibat Kasus Harun Masiku
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan survei mengenai keahlian penegakan norma dan pemberantasan korupsi dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hasilnya, sebanyak 77 persen masyarakat percaya Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto terlibat dalam kasus korupsi pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI Harun Masiku.
"Langkah KPK tersebut didukung oleh masyarakat, lantaran masyarakat meyakini nan berkepentingan itu memang terlibat kasus. Di sini 77 persen masyarakat percaya, Sekjen PDIP terlibat kasus Harun Masiku itu," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam paparan survei nan digelar secara daring, Minggu (9/2).
Sementara itu, ada 15,5 persen responden menjawab kurang percaya Hasto terlibat kasus korupsi Harun Masiku. Lalu, untuk responden nan menjawab tidak percaya sama sekali ialah 0,9 persen.
Djayadi menjelaskan, temuan itu salah satunya penyebab masyarakat menilai positif atas pemberantasan korupsi di 100 hari Pemerintahan Prabowo.
Dalam survei nan sama, dia menyebut, 44,9 persen ada responden menilai pemberantasan korupsi baik dan sangat baik di 100 hari Pemerintahan Prabowo.
“Jadi, kasus Hasto ini cukup memberi gambaran positif kepada KPK. Sehingga, keahlian pemberantasan korupsi dianggap baik,” jelasnya.
Metode Survei
Survei ini dilakukan pada 20-28 Januari 2025, dengan populasi seluruh penduduk negara Indonesia nan berumur 17 tahun ke atas alias sudah menikah.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.200 responden. Margin of error survei diperkirakan sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: Nur Habibie/Merdeka.com