ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus mendorong efisiensi anggaran demi memastikan shopping negara lebih berakibat langsung bagi masyarakat.
Salah satu langkah nan diambil adalah meninjau ulang alokasi anggaran, termasuk pemangkasan perjalanan dinas dan aktivitas seremonial nan dinilai kurang esensial.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Arlan Siddh, menilai kebijakan ini merupakan langkah tepat agar anggaran lebih konsentrasi pada kebutuhan rakyat.
"Mendukung efisiensi anggaran termasuk di dalamnya pemangkasan perjalanan dinas, agar anggaran lebih menyentuh langsung kepada masyarakat” ujar Arlan.
Tak hanya itu, Arlan juga meyakini alokasi anggaran tersebut bakal dinikmati langsung masyarakat.
"Anggaran nan dipangkas tidak kemana-mana, tapi lebih diarahkan ke nan langsung bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyoroti bahwa selama ini banyak perjalanan dinas dan kunjungan kerja nan sifatnya lebih berkarakter seremonial.
"Selama ini, porsi kunjungan kerja lebih banyak seremonial dan memang terkesan buang-buang anggaran. Sehingga, sangat baik jika ada upaya efisiensi dari dua aktivitas tersebut," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menegaskan bahwa Presiden Prabowo mau memastikan setiap rupiah dalam shopping negara dimanfaatkan secara optimal.
"Presiden Prabowo memandang adanya potensi efisiensi dalam shopping negara dan meminta untuk meninjau kembali alokasi anggaran nan dapat disesuaikan,” ungkapnya.
Presiden Prabowo Subianto buka bunyi mengenai rumor reshuffle kabinetnya usai 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran.