ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, di puskesmas Jakarta simulasi cek kesehatan gratis bingkisan ulang tahun menghabiskan waktu tidak lebih 30 menit per peserta.
Hal ini disampaikan Ani usai meninjau pemeriksaan kesehatan cuma-cuma kado ulang tahun di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (10/2/2025).
"Ya dari hasil simulasi kami, sebetulnya satu peserta itu tidak lebih dari 30 menit. Karena itu kami membikin alurnya, terutama untuk Pulogadung," kata Ani.
Adapun di wilayah Jakarta program cek kesehatan cuma-cuma berjalan di 44 puskesmas. Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga menyiapkan 292 puskesmas pembantu.
Menurut Ani, Puskesmas Pulogadung adalah salah satu puskesmas dengan tingkat kunjungan nan sangat tinggi di Jakarta. Untuk program pemeriksaan kesehatan cuma-cuma bingkisan ulang tahun, pihaknya menyediakan alur unik nan berbeda dengan pasien umum.
"Sehingga kemudian kita buat alur tersendiri, dan setiap golongan ada lantainya berbeda-beda, pemeriksaannya berbeda-beda untuk memecah, dan agar pemeriksaan cek kesehatan gratisnya bisa dilakukan dengan cepat," jelas Ani.
Ani memastikan, cek kesehatan cuma-cuma sebagai bingkisan ulang tahun ini tidak bakal mengganggu pasien-pasien lain nan sedang berobat. Dia menyebut, ke depan pihaknya juga bakal memanfaatkan Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) untuk proses cek kesehatan gratis.
"Karena penduduk nan datang untuk cek kesehatan gratis, pada dasarnya adalah penduduk nan sehat dan ini, UKM Center memang diperuntukkan, dibuat untuk ruang aktivitas penduduk nan sehat," kata Ani.
"Jadi, sedikit demi sedikit kami bakal mulai alihkan ke sini, sehingga pasti kelak alurnya dan proses pemeriksaannya bakal melangkah lebih cepat," tandasnya.
Warga Manukan, Surabaya beramai-ramai mengikuti program cek kesehatan cuma-cuma di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya.
Syarat dan Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis
Pemerintah meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai kado ulang tahun untuk masyarakat. Program pemeriksaan kesehatan gratis tersebut dimulai hari ini, Senin (10/2/2025).
Kementerian Kesehatan Kemenkes memastikan, pihaknya sudah melakukan persiapan nan matang untuk melayani masyarakat di 10.200 puskesmas di seluruh Indonesia.
"Jadi kesiapannya sudah sangat siap sebetulnya, kita relatif siap lah. Kita punya 10.200-an puskesmas, kemudian kelak juga bakal berjenjang bisa dilakukan di fasyankes primer lain, maksudnya klinik-klinik swasta nan sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan tapi itu kelak bertahapan dalam beberapa waktu ke depan," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman, seperti dilansir Antara.
Aji mengatakan, untuk awal program, tidak hanya masyarakat nan berulang tahun pada tanggal 10 Februari nan dapat mendaftarkan diri untuk melakukan cek kesehatan secara cuma-cuma tersebut.
"Jadi masyarakat nan memang sekiranya kemarin merasa ulang tahunnya sudah lewat, tidak bisa dong, bisa. Jadi nan bulan Januari, Februari, Maret itu bisa kita kasih waktu sampai April," tutur dia.
Sementara itu, Pemprov Jakarta membatasi layanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk 30 orang per hari. Hal ini sesuai dengan ketentuan dari Kemenkes guna menghindari antrean membludak.
"Tahap awal, Kementerian Kesehatan sudah menentukan kuota 30 orang, kami bakal membatasi kuota sampai 30," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Minggu (9/2/2025).
Meski begitu, lanjut dia, Pemprov Jakarta tak menutup kemungkinan tetap menerima jumlah pasien pemeriksaan kesehatan cuma-cuma lebih dari kuota nan disediakan. "Kalau kami bisa melayani lebih dari itu kami bakal buka kuota lebih dari itu," ucap Ani.
Dia menjelaskan, cek kesehatan gratis merupakan langkah untuk mengurangi risiko kesehatan, mendeteksi awal beragam penyakit, serta mencegah kematian nan tidak perlu dan dapat dicegah.
"Pada tahap awal, sebanyak 44 Puskesmas di kecamatan se-Jakarta telah siap untuk melayani penduduk nan bakal menjalani cek kesehatan gratis. Begitu juga dengan tenaga kesehatan maupun sarana dan prasarana," terang Ani.